Blog

Pengembangan Dewi Bolang PKM Uniprima di Desa Pallimae Wajo

20221003_001524
Berita

Pengembangan Dewi Bolang PKM Uniprima di Desa Pallimae Wajo

Rumah Terapung di Desa Pallimae, Kec. Sabbangparu

Masyarakat daerah Danau Tempe memiliki cara hidup yang unik, terutama di daerah Sabbangparu, tepatnya di desa Pallimae. Sebagian wilayah desa Palimae terletak di kawasan Danau Tempe. Karena situasi ini, beberapa penduduk desa membangun rumah/apartemen yang disebut Bola’ Mawangi (rumah terapung) di tepi air.

 

Desa Bola’Mawangi sering dikunjungi oleh orang luar karena tempat tinggalnya yang unik di atas air. Selain itu, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam, merasakan sensasi berperahu dan menikmati olahan ikan air tawar.

 

Kemungkinan-kemungkinan tersebut harus digali dari luar masyarakat agar desa Bola’Mawangi di desa Pallimae tetap lestari dan dimiliki serta dapat disebut sebagai destinasi ekowisata. Namun, anggota masyarakat Bola’Mawangi memiliki keterbatasan pengetahuan dan pemikiran tentang bagaimana memanfaatkan potensi lokal mereka, seperti model pengolahan ikan dan pengelolaan lokasi wisata yang dapat menarik wisatawan.

 

Dengan demikian keberadaan Bola’Mawangi belum banyak diketahui dan belum terjamah/dikunjungi secara optimal oleh pemerintah setempat, padahal desa Palimae memiliki potensi yang unik dibandingkan desa-desa lain di Kabupaten Wajo.
Danau Tempe merupakan salah satu sumber daya alam yang kaya akan potensi sumber daya alam yang dapat digali dan dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya untuk tujuan wisata.

 

Fakta di lapangan, bagaimanapun, potensi sumber daya alam Danau Tempe belum dimanfaatkan secara optimal, termasuk keberadaan Bola’Mawangi (rumah apung) di Danau Tempe.
Dengan demikian, tim PKM Universitas Puangrimaggalatung mengubah desa Bola’Mawangi menjadi tempat pengabdian dengan berbagai aspek tersebut di atas.

 

Tujuan dari PKM ini adalah untuk menggali potensi Danau Tempe untuk pengembangan Dewi Bolang (Desa Wisata Bala’mawang). Metode pelaksanaannya adalah pendekatan Tudang Sipulung (duduk bersama), yang dimulai dengan observasi, wawancara, FGD dan dilanjutkan dengan pelaksanaan pendampingan.

 

PKM ini berlangsung dari Juli hingga Oktober 2022. Tim PKM ini dipimpin oleh Dr. Ambo Upe, M.Si., dan di antaranya adalah Dr. Ahmad Yani, M.Pd. dan Agus Kurniawan, S.Pi., M.Si. Setelah melakukan FGD yang melibatkan tim LPPM Universitas Puanggrimaggalatung dan merekrut 10 mahasiswa dari tiga fakultas yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kesehatan dan Fakultas Pendidikan, mereka menyusun program pelatihan dan pendampingan. Sebanyak
mahasiswa mengikuti kegiatan PKM ini sebagai implementasi MBKM dalam kegiatan pembangunan desa. Mitra sasaran adalah nelayan yang tinggal di Bola’Mawang, Desa Pallimae, Kecamatan Sabbangparu.

 

Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini dibuka langsung oleh Pembantu Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dan Direktur LPPM Universitas Puangrimaggalatung serta ketua tim PKM. Juga aparat desa Palimae dan desa Palimae serta peserta keluarga nelayan dari Bola’Mawangi.

Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Penyuluhan kelestarian lingkungan, PHBS Narasumber Ns. Ruslang, S.Kep., M.Adm. kasus

2. Pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga “metode takakura rumah” Dr. Ahmad Yani, M.Pd. dan tim PKM memberikan alat metode rumah Takakura kepada ibu-ibu nelayan di desa Bola’Mawangi.

3. Pelatihan Penyaringan Air Bersih Menggunakan Sumber Air Danau Syamsu Rijal, S.Pd., M.Pd. dan Dr. Ahmad Yani, M.Pd. menyediakan peralatan pengolahan air rakitan kampus kepada masyarakat. Pelatihan Komunikasi Lisan Bahasa Inggris Bagi Pemandu Wisata dan Penyedia Jasa Transportasi dengan Narasumber Uswah Try Wulansyah, S.P., M.P. dan Rizal Irfandi, S.Si., M.Si.

5. Pelatihan dan pembinaan pengolahan ikan (Nuget Ikan Kaki Naga dan Sambel Ngotot), peningkatan kemasan dan perluasan jaringan pemasaran produk olahan ikan oleh narasumber Agus Kurniawan, S.Pi., M.Si. dan Nurcaya, S.P., M.Si.

 

Pasangan ibu-ibu nelayan yang tinggal di Bola’Mawang menyambut baik aksi tersebut karena hingga saat ini mereka belum menerima aksi tersebut. Bersama PKM, mereka menerima Pattassi (penyedia jasa angkutan air Bola’Mawang) dalam bentuk pelampung. Ibu nelayan juga mendapatkan fasilitas air bersih dan tong sampah metode rumah Takakura.

 

Ibu-ibu Nelayan sangat senang saat diberikan ketrampilan mengolah dan memasak ikan di Bola’ Mawang saat tamu datang. Selain jawaban dari para anggota nelayan, Kepala Desa Pallimaa, Fitriani, S.Sos., M.AP. sangat mengapresiasi kegiatan PKM dan menyikapinya dengan baik.

 

Sebagai tanda terima kasih, kepala desa dan mitra kerja sama menawarkan tempat pelaksanaan, menawarkan bahan baku untuk pengolahan ikan dan bahan untuk mengisi peralatan penjernihan air.

 

Kegiatan pengolahan ikan digunakan sebagai produk masyarakat nelayan untuk kegiatan pameran di masa mendatang.
Kepala desa dan mitra kerjasama berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan kampus Uniprima akan mengubah desa Pallimaa menjadi desa pengganti.

Leave your thought here

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Alert: You are not allowed to copy content or view source !!