Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Puanggrimaggalatung terus menggencarkan kegiatannya di masyarakat bahkan menyasar warga setingkat desa di beberapa daerah.

Tim PKM Universitas Puanggrimaggalatung yang dipimpin oleh Yetti Anita, S.Pd., M.Pd. menggelar kegiatan di Desa Tetewatu, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan pada Kamis (29.09.22).

Saat itu, dekan FIP Uniprima dr. Panessai Sir JC, M.Si., hadir secara langsung pada pembukaan acara tersebut.

Hadir pula Kepala Desa Tetewatu Eka Wijaya, S.Kom, Babinsa Tetewatu, Kepala Gapoktan, para penggembala dan beberapa warga sekitar.

Pembicara Sema S.Pt., M.Si menjelaskan tentang jentik. Sema mengatakan harga ulat kering atau dalam bentuk tepung sekitar 70 ribu-100 ribu. “Tapi petani juga bisa menjualnya masih basah atau berumur 2 hari,” katanya. Sema mengaku di depan warga bahwa tim PKM Uniprima siap membantu pemasaran jentik, 2 kilogram jentik basah adalah jentik kering.

Warga yang berpartisipasi sangat antusias dengan kegiatan ini. Berbagai pertanyaan diajukan kepada para pemateri, mulai dari cara mendapatkan bibit untuk memulai usaha peternakan sapi hingga peluang keberhasilan dan kegagalan usaha tersebut.

Kepala Desa Tetewatu Eka Wijaya, S.Kom mengaku sangat mengapresiasi PKM Uniprima.
“Kami membuka kesempatan kepada semua pihak yang ingin memperkenalkan sesuatu yang baru kepada masyarakat Desa Tetewatu,” ujarnya.

Induk yang diamati di situs Gramedia adalah larva Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia Illucens dalam bahasa Latin. Seperti yang sudah disebutkan, belatung adalah sejenis larva lalat yang awalnya berasal dari telur dan menjadi lalat dewasa.
Tubuh larva berwarna hitam dan sekilas terlihat seperti tawon. Siapa sangka di balik segalanya, seekor ulat memiliki potensi untuk berkembang. Bagi sebagian orang, beternak ulat bulu merupakan potensi yang menarik yang harus dikembangkan.